Tarjamah

FOTO

Kamis, 17 Juli 2014

Donor Darah Ramadhan 1435 H di Masjid Gedhe

Membludak, Pendonor di Safari Ramadhan Donor Darah Pundi Amal SCTV di Yogyakarta Panitia Safari Ramadhan Donor Darah Pundi Amal SCTV, pada Minggu 6 Juli 2014, yang terdiri dari Pengurus Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta - PMI DIY dan Pundi Amal SCTV terpaksa menambah jumlah bed menjadi 40 buah karena antusiasme warga yang hendak mendonorkan darahnya terus meningkat sejak pendaftaran dibuka pada usai Shalat tarawih. Usai kegiatan, PMI telah mengumpulkan 805 kantong darah yang berarti lebih dari jumlah yang ditargetkan sebanyak 750 kantong darah. Begitupun masih ada seratusan orang calon pendonor yang batal mendonorkan darah dan akhirnya meninggalkan lokasi. "Ini di luar dugaan kami, karena pada tahun-tahun sebelumnya jumlah pendonor hanya mencapai sekitar 400 pendonor," kata Ketua Umum Pundi Amal M. Risanggono. Yogyakarta merupakan kota pertama dari rangkaian Safari Ramadhan Donor Darah Pundi Amal SCTV yang meliputi empat kota, Yogyakarta, Malang, Batu dan Surabaya. Donor darah dilakukan setelah berbuka puasa atau sekitar pukul 18.00 WIB dan ditutup setelah shalat tarawih. Kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini, kata Risanggono merupakan upaya dari Pundi Amal SCTV bersama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk mengatasi minimnya persediaan darah yang sering terjadi selama bulan puasa. "Donor darah Ramadhan merupakan agenda tahunan Pundi Amal SCTV sebagai salah satu wujud menjalankan amanah yang dititipkan para pemirsa setia SCTV dengan menyalurkan bantuan kepada masyarakat," katanya. Mendonorkan darah merupakan bentuk lain dari beramal yang juga menyehatkan badan. Para pendonor yang memenuhi persyaratan akan mendapatkan kaus donor darah sebagai tanda terima kasih dan konsumsi yang sudah disiapkan Pundi Amal SCTV. Untuk menghibur para pendonor, Pundi Amal SCTV juga mengundang Christie Colondam atau yang lebih dikenal dengan Christie Miss Celebrity SCTV yang juga merupakan pembawa acara beberapa program di SCTV. Christie tertarik dengan berbagai macam kegiatan yang digelar Pundi Amal SCTV seperti donor darah di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Dirinya hadir di Yogyakarta sebagai bentuk dukungan terhadap Safari Donor Darah Ramadhan Pundi Amal SCTV. "Kegiatannya sangat ramai! kaget juga karena ini pertama kali aku mengikuti kegiatan donor darah dari awal, bahkan sempet diperiksa juga loh, tapi sayangnya belum memenuhi syarat untuk mendonor. Lebih kaget lagi karena bisa ketemu banyak pendonor, ada yang sudah ratusan kali berdonor, ada juga yang datang 20 km dari luar Jogja, jauh-jauh hanya untuk donor darah di bulan puasa pula, antusiasme masyarakatnya jempolan deh" katanya. (har)

Senin, 15 Desember 2008

Kamis, 11 Desember 2008

Aktifitas di Muhammadiyah




Lahir dari rahim dan lingkungan Muhammadiyah artinya di RS PKU Muhammadiyah.
Tahun 1961 jadi siswa TK ABA Kauman
Tahun 1963 masuk siswa SD Muhammadiyah Ngupasan
Jadi santri Pengajian Anak-anak Tarbiyatul Atfal Pemuda Muhammadiyah Kauman dan setiap Ramadhan ikut Tarwihan di Pemuda Muhammadiyah Kauman
1970 masuk SMP Muhammadiyah 1 Purwodingratan, ikut IPM ranting meski hanya sebagai anggota, sempat ikut beberapa kegiatan IRM al. Raker IPM Kota Yogyakarta di Madrasah Mu'allimin pada periode Alfian Darmawan
Tahun 1972 ikut PAGERTA (Panitia Gerakan Tarwih) Pemuda Muhammadiyah Kauman, sekaligus sebagai ajang pelatihan kepemimpinan. Ikut menjadi anggota Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Ranting Kauman Tahun 1975, terus berlanjut hingga jadi Ketua Departemen Kader hingga tahun 1985.
Tahun 1982-1985 ikut bantu di Biro Organisasi dan Kader PP Muhammadiyah, dengan ketua pak Djazman Al Kindi.
Pasca muktamar Pemuda Muhammadiyah 1985 di Surakarta, ikut MusyWil Pemuda Muhammadiyah tahun 1986 di Bantul dan masuk jadi anggota Departemen Kader PPMW DIY dengan Ketua PPMW, Moh Arjani. Pada resufle tahun 1988 terpilih sebagai Ketua Departemen Kader. Pada Musy Wil Pem Muh tahun 1990 terpilih pada urutan ke tiga dan dapat jabatan Sekretaris Umum Pim Wil Pemuda Muhammadiyah DIY. Pada periode tersebut Pemuda Muhammadiyah DIY menuyatakan "tidak mengakui" kepemimpinan PP Pemuda Muhammadiyah dengan ketua Drs. Din Syamsuddin, MA sebagai kelanjutan dari kisruh Muktamar Pemuda Muhammadiyah Palembang tahun 1989. Jelang Mukatamar Pemuda Muhammadiyah Bandung tahun 1993, PW Pemuda Muhammadiyah mengambil sikap menerima kepemimpinan PP Muhammadiyah Din Samsuddin, semua demi kelangsungan aktivitas Pemuda Muhammadiyah di DIY. Sehingga
Pada periode yang sama (1990-1995) dapat amanah juga sebagai anggota BPK PWM DIY

Rabu, 10 Desember 2008

Terjemah Al Qur'an

PROFILKU


Mengenai Saya

Budi Setiawan, lahir di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta 21 April 1957 bertepatan 21 Ramadhan dari ayah H. Haiban Hajid dan ibu Jamharoh. Pendidikan ditempuh sejak

TK ABA Kauman

SD Muhammadiyah Ngupasan,

SMP Muhammadiyah 1

STM Pembangunan Jur Kimia (1976).

Tahun 1998 melanjutkan tugas belajar di Progam D-3, Pendidikan Ahli Teknik Nuklir BATAN Yogyakarta Jurusan Teknokimia Nuklir, selesai 2002. Kemudian melanjutkan program S-1 Teknik Kimia di Univ Ahmad Dahlan Yogyakarta selesai 2004. Pekerjaan, diawali sebagai teknisi dan analis pada PT First Indonesian Detergent Company (Findeco) Jakarta pada 1977-1978. Tahun 1980 masuk sebagai Capeg/PNS di BATAN Yogyakarta. Jabatan Fungsional Paranata Nuklir Muda. Keluarga, anak ke 5 dari pasangan Haiban Hajid dan Jamharoh, mempunyai saudara

1. Ismiyatun

2. Latifah Hanim

3. Tuti Wahyuti

4. Darmawan Budianto

5. Listiyati Budi Utami

6. Rini Hastuti

Menikah tahun 1981 dengan Sumarni anak ke 2 dari Tjokro Sunaryo-Sarmi. Pada 10 juni 1982 berputra Dini Istiana, kemudian Arfiani Nur Khusna (26 Januari 1985), Widitra Maulida (31 Oktober 1988), Ahmad Zaki Annafiri (19 Juli 1992). Cucu dari anak pertama lahir Hasna Naqiya Mujahida dan Hamzah Zulfikar

Mengapa BEREBUT DAN BERDESAK



Masih melekat dalam ingatan kita jatuhnya kurban jiwa pada tahun 1990, ketika ribuan jamaah haji jadi kurban di terowongan Mina. Demikian juga terjadi pada tahun-tahun berikutnya meskipun jumlah kurban jiwa bisa ditekan. Yang masih segar adalah kurban berebut zakat di Ramadhan 1429 H.
Hari-hari ini semua mass media memberitakan ricuhnya pembagian daging kurban dan jatuhnya kurban pingsan di berbagai kota akibat berdesakan untuk berebut daging kurban.
Menimbulkan pertanyaan bagi kita semua, mengapa hal yang tidak inginkan ini terus terjadi, bahkan untuk tahun ini pemberitaan tersebut meningkat.
Siapa yang salah.....:
- masyarakat yang berebut
- jatah yang kurang
- sistem pembagian yang kurang bagus
Tentu semua pihak tidak menginginkan hal itu terjadi, tetapi hal itu selalu terjadi. Alhamdulillah untuk jamaah haji, tahun ini terbilang tertib, karena Pemerintah Arab Saudi telah menambah fasilitas dan petugas untuk mengatur jutaan jamaah haji.
Ada satu hal yang menarik kalau kita urai kasus tersebut. Untuk jamaah haji, ada satu kesan, jamaah saling berebut cepat adalah karena ingin segera selesai melunasi semua kewajiban. Sehingga merasa telah "lepas beban" kalo telah menunaikan kewajiban, seperti lempar jumroh. Keinginan segera "lepas beban" menjadikan sebagian jama'ah tergesa melaksanakan. Bahkan ketika belum sampai tempat yang memungkinkan untuk melempar, ada jamaah yang asal lempar. Padahal untuk mencapai bibir lingkaran bibir jamarat tidak terlalu sukar.
Penjelasan yang bisa difahami tentang makna ibadah perlu lebih disampaikan kepada para calon jamaah. Serta faktor ketertiban dan kedisiplinan dalam makna ibadah.
Jangan malah sampai jamaah merasa takut dan gelisah dalam beribadah.
Kasus antrean yang ricuh baik zakat maupun daging kurban, harus segera diatasi. Sistem pendistribusian yang baik, dengan melibatkan takmir masjid maupun kepantiaan yang tersistem harus segera dilaksanakan. OLrganisasi masyarakat, takmir masjid dan elemen lain perlu berkoordinasi, dengan satu tekad "Tidak ada lagi kericuhan dalam pembagian zakat dan daging korban"
This entry was posted on Selasa, 2008 Desember 09 at Selasa, Desember 09, 2008 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

Selasa, 25 November 2008

Pengikut